Merayakan milad yang kedua tahun, Rumah Makan Mbah Minah gelar kegiatan berbagi dengan sesama.

Rangkaian kegiatan milad kedua Rumah Makan Mbak Minah di Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru berlangsung sekses.

Sejak Jumat (7/9/2018) kamarin, pemilik rumah makan khas jawa ini menyelenggarakan berbagai kegiatan berbagi dengan sesama.

Pada hari Minggu (9/9/2018), berlangsung seremoni pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur manajemen dan pemilik.

Sejak mulai beroperasi di Jalan Arifin Ahmad dua tahun yang lalu, rumah makan Mbah Minah telah memiliki tempat tersendiri di hati para pelanggan.

Seremoni pomotongan tumpeng berlangsung cukup sederhana. Meski tak ada undangan khusus, kondisi rumah makan saat itu cukup ramai karena bertepatan dengan jadwal makan siang.

Pemilik Rumah Makan Mbah Minah, Desy Lestari, secara khusus mengajak salah pelanggan setianya yang saat itu baru selesai menyantap hidangan.

Potongan tumpeng pertama langsung diserahkan kepada pelanggan tersebut disaksikan oleh pelanggan setia lainnya.

Desy mengatakan, milad ke-2 Rumah Makan Mbah Minah selalu berlangsung spesial karena banyak sekali kegiatan berbagi dilakukan.

Pada hari Jumat kemarin, pihak pengelola mengajak anak yatim makan siang berasama serta melakukan kajian islami dengan cara tausiah bersama.

Di hari Sabtu pagi, acara kembali berlangsung meriah dengan adanya senam sehat bersama pelanggan.

Pada malamnya terselenggara acara makan gratis untuk semua pelanggan yang ingin menyantap bak mie jowo, plus menu angkringan.

"Sabtu kemarin kita juga adakan live musik akustik dengan lagu-lagu nostalgia. Ini sengaja kami adakan karena pelanggan kita memang banyak dari para keluarga," jelas Desy.

Sebagai salah satu tempat yang menyediakan sajian kuliner khas jawa tutur Desy, Rumah Makan Mbah minah selalu berupaya memberikan pilihan menu makanan terbaik menyesuikan lidah masyarakat Pekanbaru.

Dirinya mengharapkan, keberadaan Rumah Makan Mbah Minah di Pekanbaru bisa melestarikan kuliner Indonesia khususnya masakan Jawa yang punya rasa rumahan.

"Makanan dan semua menu-menu yang kami punya kebanyakan orang menyukainya, karena kami menyesuaikan lidah masyarakat dengan ciri khas masakan ibu. Kenapa masakan ibu, se enak-enaknya masakan restoran, orang pasti nanti kembalinya ke masakan orangtuanya. Saat kengen, bisa datang ke Rumah Makan Mbah Minah," ujar Desi.

Rumah Makan Mbah Minah beroperasi setiap hari mulai pukul 7 pagi sampai dengan pukul 10 malam, sementara saat weekend dibuka lebih lama sampai pukul 12 malam.

Rumah Makan Mbah Minah menyediakan beragam masakan rumahan yang begitu bervariasi, untuk menu makan siang disaji secara prasmanan mulai dari jenis masakan pecel, urap, soup, osengan kikil, osengan terong, garang asem dan masih banyak lagi.

"Kami setiap harinya variasikan makanannya biar pelenggan tidak bosan. Saat malam kami menyediakan makanan-makanan khas angkringan mulai dari bak mie jowo,menu-menu angkringan, sambal dadakan, tongseng kambing dan lain-lain. Harga kita mulai dari Rp.18 ribu," paparnya.

Pengelola Rumah Makan Mbah Minah selalu menyelenggarakan kegiatan Jumat sabar mulai pukul 7 sampai dengan pukul 10 pagi, setiap pelanggan dapat mencicipi mie ayam soto gratis, teh es gratis dan lain sebagainya.

"Awalnya kita tujukan untuk orang yang kurang mampu. Tapi tidak menutup untuk customer. Bahkan kalau ada orang yang mau berbagai melalui kita, kita siap. Kita akan siapkan mau berbagi apa, seperti kalau kotakan, nanti kita siapkan dan serahkan ke panti atau ke tempat yang diinginkan si pemesan," ujar Desi.

Desi menuturkan, Rumah Makan Mbah Minah tidak hanya menyediakan makanan-makanan, tetapi juga sudah dilengkapi minuman-minuman pendamping khas tradisonal, termasuk juga kopi bagi pelanggan yang ingin bersantai.

"Kita selalu upayakan agar menu-menu kita makin lengkap. Sekarang kami kuatkan dulu pondasi disini, perkenalkan lagi ke masyarakat, mudahan-mudahan ke depan makin berkembang lagi dan bisa buka cabang," terang Desy.