News Detail

Kelola THR, Harus Jujur pada Pasangan!

Jumat, 23 Juni 2017 09:41
Tribun Family card

Menurut Sari Insaniwati, CFP, Financial Planner dari PT. Mitra Rencana Edukasi, dalam membina rumah tangga, kejujuran adalah hal yang sangat penting untuk dijaga, termasuk kejujuran dalam mengelola keuangan.

“Urusan uang memang sangat sensitif sehingga terkadang pasangan yang telah lama menikah pun enggan membicarakan hal ini. Jika memang ada dana yang harus disisihkan untuk orangtua atau keluarga besar, misalnya, sebaiknya pasangan diberitahu. Bisa saja tidak perlu disebutkan nilainya akan tetapi sebaiknya tidak sampai menghabiskan porsi yang besar dari THR sehingga masih ada sisa yang cukup untuk membiayai kebutuhan Lebaran.”

Sari menjelaskan, sebaiknya di awal pernikahan sudah ada kesepakatan siapa yang akan menjadi pencari nafkah utama, apakah salah satu atau suami-istri sama-sama mencari nafkah.

Selain itu, disepakati pula penghasilan siapa untuk membiayai apa saja, misalnya penghasilan suami untuk membayar pengeluaran rutin seperti makan, biaya pendidikan, tagihan listrik, gaji pegawai di rumah, dan lain-lain. Sedangkan penghasilan istri untuk membayar pengeluran untuk hiburan dan investasi.

“Demikian pula untuk kelola THR Lebaran, bisa dibuat kesepakatan, misalnya THR suami untuk keperluan Lebaran dan THR istri untuk membayar kewajiban dan investasi. Ingat, jika pasangan tidak puas dengan masalah keuangan keluarga, hal ini akan merembet pada masalah lain yang akan memengaruhi keharmonisan keluarga.”

Kelola THR Lebaran

Sebenarnya wajar saja jika orang ingin merayakan Lebaran secara istimewa dengan keluarganya. Namun disarankan membuat perencanaan pengeluaran Lebaran dengan baik, sehingga pengeluaran tidak lebih besar dari pendapatan.

Jangan sampai seperti pepatah “besar pasak daripada tiang”. Karena itu, suami-istri perlu duduk bersama. Bicarakan hal ini dengan kepala dingin sehingga momen Lebaran dapat dijalani dengan baik.

Memang Lebaran selalu dikaitkan dengan THR sebagai dana tambahan yang bisa digunakan untuk pengeluaran ekstra. Sebaiknya kebutuhan Lebaran dibiayai oleh dana uang THR yang diterima, bukan dari alokasi kebutuhan rutin bulanan atau bahkan dari utang.

Tentunya suami-istri sendiri yang tahu mengenai kemampuan keuangan. “Agar THR tidak habis sebelum waktunya, hindari membeli keperluan untuk Lebaran secara berlebihan.”

Lebaran merupakan momen rutin tahunan yang semestinya sudah bisa disiapkan oleh pasangan jauh-jauh hari. Karena itu, suami-istri sebenarnya punya waktu untuk persiapan selama 12 bulan. Untuk menentukan berapa biaya yang dibutuhkan, bisa mengacu pada perayaan sebelumnya dengan memperhitungkan kenaikan harga/inflasi baik untuk barang konsumsi maupun transportasi.

“Anda dan pasangan harus jujur saat mengelola uang THR. Buatlah kesepakatan bagaimana akan merayakannya, apakah akan mudik ke kota asal salah satu pihak atau cukup merayakannya di rumah? Yang penting suami-istri harus saling berkomunikasi. Jangan sampai salah satu mengedepankan egonya untuk merayakan Lebaran sesuai keinginannya padahal dana yang tersedia tidak mencukupi.” (Hilman Hilmansyah)

Sumber: Nova

Penulis: Tribun Timur
Editor: Administrator
NEWS POPULER